INILAH PENINGGALAN SEJARAH, RUMAH MARGA XIE SINGKAWANG

INILAH PENINGGALAN SEJARAH, RUMAH MARGA XIE SINGKAWANG


Singkawang info. Kota Singkawang di Kalimantan Barat ini menyimpan banyak sekali warisan budaya. Salah satu warisan budaya yang tertua adalah rumah Marga Xie. Tempatnya tersembunyi dikawasan belakang Ruko padat dan dipinggir sungai Singkawang. Sebuah bangunan ala Tiongkok kuno terletak di belakang deretan bangunan ruko baru JI. Budi Utomo, Singkawang. Tepatnya gang mawar No.36 ini di ujung jalan menuju tepi sungai.
Rumah keluarga Tjhia (Mandarin: Xie) konon sudah berusia 100 tahun lebih. Rumah ini dibangun oleh Tjhia Hiap Seng (Xie Feng Chen) pada 1902 sebagai perintis pertamanya. Bangunan ini berada di atas tanah seluas 5.000 meter persegi. Saat ini rumah itu dihuni oleh generasi keenam keluarga Seng.
Arsitekturnya  bangunannya identik dengan arsitektur bangunan rumah tradisional Cina, Si He Yuan, dimana halamannya dikelilingi bangunan di keempat sisinya. Pola dasar arsitekturnya terdiri tata letak tempat ibadah, biara, istana, perkantoran, dan rumah tinggal. Khusus untuk rumah tinggal, di masa lalu, biasanya dijadikan tempat tinggal bagi setidaknya lima generasi keluarga dan menjadi simbol kekayaan serta kesejahteraan pemiliknya.

Tata ruang rumah tersebut memiliki pakem yang terdiri atas ruang penerima tamu, ruang utama, ruang pemilik rumah, ruang anak laki-laki, ruang anak perempuan, ruang pembantu, dan sebuah taman di tengah bangunan. Taman yang dikelilingi bangunan tersebut adalah tempat pusat pertemuan keluarga ketika anggota keluarga merayakan kebersamaan pada malam tahun baru Imlek dan perayaan lainnya, seperti perayaan makan kue bulan.

Demikian pula dengan Rumah Marga Xie ini, selain memiliki fungsi ruang yang telah menjadi tradisi penggunaan ruang dengan konsep Si He Yuan, Rumah Marga ini masih meninggalkan beberapa jejak kemewahan, seperti: ukiran-ukiran pelbagai aksara dan motif tradisional yang terpahat di beberapa sudut rumah kayu ulin tersebut.
Uniknya adalah bangunan ini tak hanya menerapkan konsep Siheyuan, tetapi juga mengambil bentuk arsitektur kolonial yang menyiratkan aura kemegahan modernitas pada awal abad ke-20. Walaupun bangunan Rumah Marga Xie tak semegah bangunan rumah Kampung Kapitan Palembang, rumah keluarga Tjhia ini menyimpan nilai historis dan budaya yang sangat tinggi. Rumah ini menjadi saksi perubahan Kota Singkawang yang dikenal dengan nama San Kew Jong—bahasa Hakka yang berarti daerah yang dikelilingi gunung, laut, dan sungai.

 
Saat ini, ruang utamanya menjadi klenteng. Rumah yang ditinggali oleh setidaknya sepuluh keturunan keluarga Tjhia ini dirawat dengan baik oleh anggota keluarga yang membentuk Yayasan Keluarga Tjhia. Yayasan ini juga mempunyai anggota keturunan keluarga Tjhia yang berada di luar Singkawang, seperti keluarga yang berdomisili di Pontianak dan kota-kota lainnya, bahkan keluarga yang berada di luar negeri. “Ini adalah warisan keluarga yang tak ternilai harganya. Kami bersama-sama merawatnya,” ujar Tedy, seorang anggota keluarga Tjhia.

Pada saat-saat tertentu seperti Imlek dan hari sembahyang lainnya, keluarga dan masyarakat mengunjungi Klenteng Rumah Marga Xie untuk bersembahyang. Rumah warisan ini telah menggenapkan penanda pecinan Singkawang seperti pesta Cap Go Meh, Tugu Naga Singkawang, Klenteng Bumi Raya, Makam Taman Manggis Raya, Warung Kopi Nikmat, dan Kota Tua Singkawang.
Sumber: www.nationalgeographic.co.id


Posting Komentar untuk "INILAH PENINGGALAN SEJARAH, RUMAH MARGA XIE SINGKAWANG"