ANTARA JOGJA DAN SINGKAWANG, ADA BENANG MERAH YANG TAK TERSELAMI

ANTARA JOGJA DAN SINGKAWANG, ADA BENANG MERAH YANG TAK TERSELAMI

Sahabat Singkawang info yang terkasih. 2 kata ini sangat menarik untuk saya tulis, yaitu: Jogja dan Singkawang. Kota Yogyakarta dikenal dengan sebutan Jogja yang merupakan ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di selatan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan, Singkawang merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Sebelumnya, saya lahir, besar, dan sekolah di kota Jogja. Mulai bulan Juli 2011, saya hijrah di Kota Singkawang ini. Sampai hari ini, tanggal 17 November 2016, saya tinggal di Singkawang sudah 5 tahun lebih. Selama tinggal di Singkawang ini, ternyata ada beberapa kemiripan dan benang merah antara Jogja dan Singkawang. Yuk, kita simak apa saja kemiripannya ? Di Jogja, pasar terbesar adalah Beringharjo. Sedangkan, pasar di Singkawang adalah Beringin. Lalu, di Jogja ada stadion Kridosono. Sedangkan, di Singkawang, nama stadionnya adalah Kridasana. Ada perbedaan sedikit antara huruf “O” dan huruf “A”. Selain itu, ada nama tempat yang sama yaitu: Skip. Nama yang mirip, adalah Condong Catur (Jogja) dan Condong (Singkawang). Satu lagi yang unik, ulang tahunnya jatuh pada bulan yang sama, yaitu: bulan Oktober. Kota Jogja merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) pada tanggal 7 Oktober. Sedangkan, Kota Singkawang merayakannya pada tanggal 17 Oktober. Itulah beberapa keunikan Jogja dan Singkawang. Anda perantauan dari Jogja atau pernah study di Jogja ? Anda tentu bisa menyebutkan kemiripan atau persamaan lainnya. Jika dicari, bisa banyak ditemukan.
Di depan tugu Naga Singkawang

Apa benang merahnya ?

Beberapa nama pahlawan yang dari Jogja dipakai untuk nama jalan di Singkawang, yaitu: jalan Pangeran Diponegoro, dan Jalan Jenderal Sudirman. Ke dua jalan ini dipakai untuk nama jalan protokol di Kota Singkawang. Selain itu, banyak orang Singkawang belajar di kota Jogja yang dikenal sebagai kota pendidikan. Sekarang ini, mereka menjadi guru, pejabat pemerintah kota Singkawang, PNS, ataupun pegawai swasta. Mereka yang pernah belajar di Jogja, sangat mewarnai kehidupan masyarakat kota Singkawang. Mereka mengubah dan memajukan Kota Singkawang menjadi lebih baik. Kebiasaan masyarakat Kota Jogja yang baik, diadopsi dan diteruskan ke masyarakat Kota Singkawang melalui pendidikan maupun kebijakan pemerintahan. Disamping belajar di Jogja, ada juga beberapa orang Singkawang mendapat jodoh dari Jogja dan hijrah ke Singkawang. Hal ini tentu akan membawa akulturasi kebudayaan di Singkawang.  Sebagai contoh adalah diadakannya pertunjukan wayang kulit di Seluang, Singkawang Timur. Banyak orang Jawa (khususnya Jogja) menetap di Seluang. Mereka rindu dangan budaya Jawa. Beberapa mantan mahasiswa Singkawang yang dulu pernah belajar di Jogja, sekarang berbisnis makanan gudeg, dan angkringan, serta warung sambal. Mereka sudah merasakan lezatnya makanan khas Jogja yang murah tersebut. Lalu, mereka ingin mengembangkannya di kota Singkawang. Bisnis ini sangat potensial karena banyak orang Jogja yang tinggal di Singkawang atau orang yang ingin bernostagia dengan kuliner Jogja.
Di depan tugu Jogja

1 komentar untuk "ANTARA JOGJA DAN SINGKAWANG, ADA BENANG MERAH YANG TAK TERSELAMI"